KegiatanNews

CEGAH HOAX, MAHASISWA TIM 1 UNDIP BERIKAN PEMBEKALAN MENGENAI PENELUSURAN FAKTA MENGGUNAKAN METODOLOGI SEJARAH.

(28/01/2023) Pelaksanaan program pembekalan “Anti Hoax” kepada ibu-ibu PKK. (Sumber Foto: Dokumentasi Pribadi)
Pepedan, Pemalang (03/02/2023) – sejak zaman penjajahan, masyarakat Hindia Belanda terbilang rentan oleh berita atau isu yang kurang pasti kebenarannya. Pada kependudukan kolonialisme Belanda, para ahli dari negara tersebut banyak sekali menemukan benda atau bangunan bersejarah yang bersifat tangible (benda yang berwujud) diberbagai daerah di Hindia Belanda. Sebagai bentuk upaya ekskavasi dan revitalisasi temuan bersejarah tersebut, pihak belanda bermaksud untuk membatasi orang-orang yang masuk terutama masyarakat daerah sekitar yang tidak berkepentingan. Dalam hal ini, Belanda menyebarkan isu atau berita mistis supaya masyarakat sekitar tidak masuk ke dalam kawasan bersejarah, bahkan sampai saat inipun isu tersebut beberapa masih dipercaya hingga saat ini. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa, masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu sangat rentan terhadap isu atau berita bohong (hoax), hal ini semakin diperparah dengan media informasi yang mempermudah masyarakat untuk mengakses informasi dengan mudah.
Sebagai bentuk upaya menjawab permasalahan tersebut, mahasiwa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro mengadakan pembekalan terkait bagaimana penelusuran fakta menggunakan metodologi sejarah kepada ibu-ibu PKK di Desa Pepedan. Penelitian sejarah pada dasarnya bersentuhan langsung dengan sumber yang bersifat tulisan dan lisan, sehingga untuk proses penulisan dibutuhkan metodologi sejarah (Herusitik, Verifikasi, Interpretasi, dan Historiografi) untuk menghindari sumber yang bisa dikatakan tidak valid.

(08/02/2023) penyerahan poster “Anti Hoax” kepada sekolah SDN Pepedan. (Sumber Foto: Dokumentasi Pribadi)
Dalam proses pembekalan, materi yang disajikan berbentuk poster dan untuk pembahasannya sendiri membahas mengenai beberapa ciri hoax yang harus diwaspadai dan pembahasan mengenai metode Heuristik (Pengumpulan sumber), Verifikasi (kritik sumber yang sudah didapat), dan interpretasi serta bagaimana mengimplementasikannya saat mencari informasi yang valid di media internet maupun di kehidupan sehari.
Dalam pelaksanaannya juga, program kerja ini mendapat respon positif dari masyarakat “diskusi ini sangat bermanfaat karena sebagai ibu-ibu terkadang kalau dapat informasi langsung diterima saja tanpa disaring dulu” ucap ibu ketua PKK RT. 04.
Adanya program kerja ini, diharapkan kedepannya masyarakat Desa Pepedan akan lebih selektif lagi dalam menerima informasi dan tidak rentan terhadap berita hoax yang tersebar baik secara lisan ataupun tertulis di media sosial.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *