Kegiatan

KegiatanNews

CEGAH HOAX, MAHASISWA TIM 1 UNDIP BERIKAN PEMBEKALAN MENGENAI PENELUSURAN FAKTA MENGGUNAKAN METODOLOGI SEJARAH.

(28/01/2023) Pelaksanaan program pembekalan “Anti Hoax” kepada ibu-ibu PKK. (Sumber Foto: Dokumentasi Pribadi)
Pepedan, Pemalang (03/02/2023) – sejak zaman penjajahan, masyarakat Hindia Belanda terbilang rentan oleh berita atau isu yang kurang pasti kebenarannya. Pada kependudukan kolonialisme Belanda, para ahli dari negara tersebut banyak sekali menemukan benda atau bangunan bersejarah yang bersifat tangible (benda yang berwujud) diberbagai daerah di Hindia Belanda. Sebagai bentuk upaya ekskavasi dan revitalisasi temuan bersejarah tersebut, pihak belanda bermaksud untuk membatasi orang-orang yang masuk terutama masyarakat daerah sekitar yang tidak berkepentingan. Dalam hal ini, Belanda menyebarkan isu atau berita mistis supaya masyarakat sekitar tidak masuk ke dalam kawasan bersejarah, bahkan sampai saat inipun isu tersebut beberapa masih dipercaya hingga saat ini. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa, masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu sangat rentan terhadap isu atau berita bohong (hoax), hal ini semakin diperparah dengan media informasi yang mempermudah masyarakat untuk mengakses informasi dengan mudah.
Sebagai bentuk upaya menjawab permasalahan tersebut, mahasiwa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro mengadakan pembekalan terkait bagaimana penelusuran fakta menggunakan metodologi sejarah kepada ibu-ibu PKK di Desa Pepedan. Penelitian sejarah pada dasarnya bersentuhan langsung dengan sumber yang bersifat tulisan dan lisan, sehingga untuk proses penulisan dibutuhkan metodologi sejarah (Herusitik, Verifikasi, Interpretasi, dan Historiografi) untuk menghindari sumber yang bisa dikatakan tidak valid.

(08/02/2023) penyerahan poster “Anti Hoax” kepada sekolah SDN Pepedan. (Sumber Foto: Dokumentasi Pribadi)
Dalam proses pembekalan, materi yang disajikan berbentuk poster dan untuk pembahasannya sendiri membahas mengenai beberapa ciri hoax yang harus diwaspadai dan pembahasan mengenai metode Heuristik (Pengumpulan sumber), Verifikasi (kritik sumber yang sudah didapat), dan interpretasi serta bagaimana mengimplementasikannya saat mencari informasi yang valid di media internet maupun di kehidupan sehari.
Dalam pelaksanaannya juga, program kerja ini mendapat respon positif dari masyarakat “diskusi ini sangat bermanfaat karena sebagai ibu-ibu terkadang kalau dapat informasi langsung diterima saja tanpa disaring dulu” ucap ibu ketua PKK RT. 04.
Adanya program kerja ini, diharapkan kedepannya masyarakat Desa Pepedan akan lebih selektif lagi dalam menerima informasi dan tidak rentan terhadap berita hoax yang tersebar baik secara lisan ataupun tertulis di media sosial.

KegiatanNews

EKOBRICK! MAHASISWA KKN BANTU UBAH SIKAP SISWA SISWI SDN PEPEDAN TERHADAP SAMPAH DENGAN MEDIA ECOBRICK

Pepedan (26/01/2023) – Permasalahan tentang sampah sering kita jumpai baik di daerah perkotaan maupun di pedesaan. Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor seperti kurangnya kesadaran warga untuk membuang sampah pada tempatnya, kurangnya fasilitas untuk menampung sampah yang sesuai dengan standar, serta sistem pembuangan sampah yang kurang efisien dan tidak dapat diimplementasikan dengan baik. Masalah pada sampah ini dapat menyebabkan akibat yang fatal pada keberlangsungan sector-sektor penting kehidupan seperti pada sektor pertanian, kebrsihan lingkungan dan alam, serta dalam menjaga nama baik daerah tersebut.
Hal tersebut merupakan sesuatu yang terjadi juga pada Desa Pepedan, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang. Masyarakat setempat masih sering membuang sampah sembarangan di jalan, saluran drainase, dan sungai yang ada di desa tersbut. Mulai dari anak-anak yang masih bersekolah sampai orang tua yang sudah berumur masih memiliki kebiasaan untuk membuang sampah di sungai yang dapat menyebabkan dampak negatif seperti banjir, tersumbatnya aliran, serta pencemaran di daerah pertanian yang mengandalkan air dari saluran drainase yang ada di desa. Hal ini juga disebabkan karena kurangnya jumlah fasilitas seperti tempat sampah di desa tersebut.
Setelah melakukan observasi secara langsung serta berdiskusi dengan tokoh-tokoh di Desa Pepedan, mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro yang mengunjungi Desa Pepedan sepakat untuk menyusun program “Pelatihan Pembuatan Kerajinan Tangan Ecobrick Bersumber Limbah Plastik dan Botol Bekas”. Program ini ditujukan kepada siswa dan siswi SDN Pepedan dari kelas 1 sampai kelas 4. Karena sejak umur dini merupakan cara terbaik umtuk mengedukasi anak, efisien, dan paling bermanfaat untuk dilaksanakan pembentukan karakter. Pada 21 Januari 2023, dilaksanakan program ini yang bersifat pelatihan dan interaksi dengan siswa dan siswi SDN Pepedan bagaimana menyikapi adanya sampah plastik di lingkungan sekitar serta ajakan untuk mengumpulkan sampah sebagai sumber pembuatan ecobrick, dan membuang sampah pada tempatnya.

Dilakukan tindak lanjut pada tanggal 26 Januari 2023, dengan memberikan pelatihan kepada siswa siswi SDN Pepedan bagaimana cara membuat ecobrick dan contoh kerajinan tangan yang dapat dihasilkan – tepat sampah, kursi, meja, dan lainnya.
Harapannya dengan adanya program yang sudah dilakasanakan para guru dapat menyikapi permasalahan sampah dengan lebih baik, membentuk karakter anak-anak untuk dapat menjaga lingkungannya, dan dapat meningkatkan kesadaran anak maupun masyarakat desa untuk membuang sampah pada tempatnya. Selanjutnya dapat terus berkreasi dan berkreativitas melalui media ecobrick yang murah serta mudah didapat.

KegiatanNews

DORONG KESADARAN MENABUNG, MAHASISWA KKN UNDIP AJARKAN SISWA/SISWI SD MENABUNG SEJAK DINI

Pepedan (27/01/23) – SD N 01 Pepedan merupakan salah satu sekolah dasar negeri yang berada di Kecamatan Moga. SD N 01 Pepedan berlokasi di Desa Pepedan, yang mana SD N 01 menjadi sekolah dasar satu-satunya di Desa Pepedan. Berdasarkan survei yang dilakukan, ternyata SD N 01 Pepedan sebelumnya tidak memiliki program menabung bagi siswanya. Baru-baru ini SD N 01 Pepedan mengadakan program menabung tetapi hanya untuk siswa kelas 5 saja.
Dari permasalahan ini, mahasiswi KKN Tim I Universitas Diponegoro 2022/2023, Bryan Afiq Fahmi melakukan program kerja berupa sosialisasi “Pembentukan Perilaku Kebiasaan Menabung Sejak Usia Dini” yang diadakan pada hari Jumat, 27 Januari 2023 di SD N 01 Pepedan.

Sasaran penyampaian sosialisasi adalah sejumlah 14 siswa-siswi kelas 5 SD N 01 Pepedan. Penyampaian sosialisasi dibantu dengan powerpoint yang berisikan materi-materi tentang menabung. Selain menyampaikan materi, dibantu juga dengan alat peraga berupa celengan target untuk membantu siswa-siswi agar lebih gampang memahami hal yang disampaikan. Sosialisasi menabung ini bertujuan untuk menumbuhkan dan menanamkan kesadaran tentang pentingnya menyisihkan sedikit uang untuk memenuhi kebutuhan sekunder dan membiasakan diri untuk tidak memelihara sifat belanja atas dasar nafsu belaka.
Setelah diadakannya sosialisasi ini, diharapkan siswa-siswi SD N 01 Pepedan dapat mengaplikasikan pengetahuan yang sudah disampaikan dan bisa menumbuhkan kesadaran pentingnya menabung sejak usia dini untuk menghindari sifat boros dan belanja impulsive.

KegiatanNews

Kembangkan Softskill Perangkat Desa, Mahasiswa KKN Mengadakan Pelatihan Pembuatan RAB pada Pemerintah Desa di Kabupaten Pemalang

Pepedan, Pemalang (19/01/2023) – Pembangunan adalah hal yang pasti dilakukan untuk memajukan suatu tempat, baik itu di daerah perkotaan ataupun di daerah pedesaan. Setiap pembangunan harus dirancang terlebih dahulu secara detail di setiap bidangnya, mulai dari volume pekerjaan, bahan material serta alat – alat yang akan dipakai selama pekerjaan, sampai biaya pengadaan alat dan bahan serta upah untuk para pekerja. Semua perhitungan itu harus dilakukan secara matang agar tidak terjadi kesalahan selama berlangsungnya pembangunan dan agar produk yang dihasilkan dapat bertahan dengan lama sesuai dengan umur rencana yang direncanakan.
Setelah melakukan observasi dan berdiskusi dengan perangkat pemerintah desa di Desa Pepedan, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang, mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro yang berkunjung ke desa menemukan permasalahan di sektor pembangunan, baik itu yang sedang direncanakan untuk masa yang akan datang maupun pembangunan – pembangunan yang telah terjadi di desa. Permasalahan tersebut adalah kurangnya perencenaan dan perancangan yang bersifat jelas dan detail pada pembangunan di Desa Pepedan. Hampir seluruh bangunan yang ada di desa tersebut seperti rumah, jembatan, masjid, dan lain – lainnya dibangun tanpa gambar rencana, perhitungan volume yang detail, dan perhitungan pengeluaran yang jelas. Hal tersebut menyebabkan bangunan – bangunan yang ada di desa memiliki kualitas yang kurang baik seperti dinding yang banyak retakan dan posisi ruangan yang tidak sejajar dengan satu sama lain.
Mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro yang mengunjungi Desa Pepedan sepakat untuk menyusun program pelatihan dan pendampingan pembuatan Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk beberapa anggota perangkat pemerintah desa setelah melakukan perbincangan dan diskusi bersama perangkat pemerintah desa yang bertujuan untuk mengurangi masalah kurangnya perencanaan pada pembangunan – pembangunan yang ada di Desa Pepedan. Dikarenakan akan adanya pembangunan rabat yang akan dilakukan pada tengah tahun 2023 ini, mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro juga bersedia untuk mengikuti dan membantu observasi lapangan bersama.

Pada tanggal 17 Januari 2023, dilakukan observasi titik awal dan akhir pembuatan rabat secara seksama agar tidak melewati batas desa sebelah, perhitungan volume pekerjaan pembangunan rabat, perencanaan kemiringan jalan serta drainase jalan yang akan dipakai, dan diskusi bahan dan alat yang akan dipakai pada saat pembangunan. Hal ini dilakukan oleh perangkat pemerintah desa, perwakilan dari Kecamatan Moga, serta mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro bersama – sama untuk mengurangi kesalahan pada perhitungan dan perencanaan rabat ini.
Pada tanggal 19 Januari 2023, dilakukan pelatihan pembuatan RAB oleh mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro untuk perangkat pemerintah desa yang dilaksanakan di balai desa. Pelatihan ini menjelaskan perincian seluruh pekerjaan yang akan dilakukan pada suatu pembangunan, menghitung seluruh biaya satuan per pekerjaan yang meliputi upah pekerja dan pengadaan bahan serta alat, perhitungan pajak yang akan dikeluarkan pada setiap pekerjaan, perhitungan jumlah seluruh alat, bahan, dan pekerja yang dibutuhkan sampai seluruh pekerjaan selesai, serta perkiraan kapan suatu pembangunan akan dilakukan. Setelah dilakukan pelatihan, perangkat pemerintah desa langsung mengimplementasikan ilmu yang sudah diterima dengan membuat RAB untuk pembangunan rabat yang sudah direncanakan pada tanggal 17 sebelumnya dan dilakukan dengan pendampingan mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro.
Dengan adanya program pelatihan ini, diharapkan pihak desa dapat menggunakan ilmu dan wawasan barunya untuk pembangunan yang akan dilakukan di waktu yang akan datang agar bangunan yang dibangun memiliki detail pengeluaran biaya yang jelas dan memiliki kualitas yang baik dan dapat bertahan lama.

KegiatanNews

Bantu Kembangkan UMKM Lokal, Mahasiswi Tim 1 KKN UNDIP Menyusun Buku Profil dan Dampingi UMKM Melakukan Pemasaran Online

Pepedan, Pemalang (09/02/2023) ¬¬– Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu jenis usaha yang dapat berkontribusi besar pada pertumbuhan dan pembangunan ekonomi wilayah maupun kota. Selain itu, tidak jarang ditemukan berita-berita terkait kemampuan UMKM yang dapat bertahan di tengah krisis ekonomi, seperti pandemi Covid-19. Di pedesaan, keberadaan UMKM dapat menjadi salah satu unsur yang mampu menghambat urbanisasi atau pergerakan masyarakat desa ke kota. Dalam kata lain, UMKM mampu menjadi alat untuk membentuk suatu kestabilan ekonomi masyarakat pedesaan. Akan tetapi, keberadaan UMKM di pedesaan sering kali menghadapi tantangan dalam pengembangannya, salah satunya terkait akses.
Akses terkait pelatihan seperti modal, alat produksi, hingga packaging merupakan unsur penting dalam pengembangan UMKM. Hambatan terkait akses untuk mendapatkan hal-hal tersebut tentu dapat mengganggu pengembangan UMKM kedepannya. Hal ini yang menyebabkan beberapa UMKM di pedesaan hanya dapat mengakses pasar lokal atau tingkat kabupaten/kota saja. Oleh karena itu, mahasiswi KKN Tim 1 Universitas Diponegoro Tahun 2023 merancang program kerja yang dapat membantu pengembangan UMKM lokal dengan membuat buku profil yang berisi rangkuman riwayat pelatihan, kerja sama, potensi dan masalah UMKM terkait, hingga mendampingi UMKM melakukan pemasaran secara online untuk memperluas jangakauan pemasaran. Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Desa (SDGs) No. 8, yaitu Pertumbuhan Ekonomi Desa Merata.
Penyusunan buku profil UMKM dilakukan melalui wawancara dengan pemilik salah satu kelompok UMKM di Desa Pepedan, yaitu Bu Rofiqoh sebagai pemilik kelompok UMKM JMB yang bergerak pada bidang kuliner/olahan makanan ringan khas Kabupaten Pemalang dan sekitarnya. Kelompok UMKM ini berhasil bertahan melewati krisis pandemi Covid-19. Bergabung dalam klaster UMKM olahan makanan ringan di Kabupaten Pemalang, Bu Rofiqoh juga kerap mengikuti pelatihan yang diadakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah. Melalui klaster ini, beliau juga mampu menjalin relasi dan menambah wawasan melalui kegiatan studi banding yang ada. Memasuki tahun ke-tujuh sejak pertama kali berdiri, pemilik UMKM JMB ini ingin memperluas pasar yang kini hanya dapat mengakses hingga Kabupaten Pemalang saja.
“Kalau sekarang penjualannya masih offline, konsinyasi ke warung dan toko oleh-oleh. Jarang share (memasarkan) via chat, inginnya mulai memasarkan secara online,” tutur Bu Rofiqoh Z.A sebagai pemilik kelompok UMKM JMB di Desa Pepedan sebagai sasaran pelaksanaan program ini.

(13/01/2023) Dokumentasi wawancara terkait potensi dan masalah pengembangan UMKM JMB bersama pemilik kelompok UMKM
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Melalui pembentukan buku profil dan pendampingan pemasaran online kepada pemilik dan pengurus kelompok UMKM JMB di Desa Pepedan ini, diharapkan UMKM di Desa Pepedan semakin berkembang. Selain itu, program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi UMKM dan arahan bagi pemerintah desa untuk mengembangkan UMKM melalui peningkatan akses pelatihan dan pendampingan yang tepat.
“Pemasaran online sudah bisa dilakukan sekarang. Melalui pemasaran yang konsisten, nantinya kelompok JMB bisa mengakses pasar hingga ke luar Kabupaten Pemalang. Perkembangan UMKM JMB yang cenderung stabil dan pesat ini juga dapat menjadi contoh supaya masyarakat sekitar bisa termotivasi membentuk usaha-usaha baru yang lebih kreatif dan inovatif,” tutur mahasiswi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro sebagai pelaksana program ini.

KegiatanNews

Pentingnya Fasilitas Umum! Mahasiswa KKN Undip Buat Peta Fasilitas Umum Berbasis WebGIS Desa Pepedan

Pemalang (31/01/2022) Semakin berkembangnya zaman saat ini, menjadikan dunia digital memiliki peranan yang penting seperti halnya pada pemetaan. Perkembangan zaman tersebut menjadikan peta tidak hanya berupa peta cetak saja, namun sudah berkembang menjadi peta digital yang berbentuk online. Pemetaan berbasis online yang dapat digunakan berupa WebGIS. Salah satu implementasi penggunaan WebGIS terdapat pada peta fasilitas umum yang dapat digunakan dalam mempermudah dalam mengetahui lokasi-lokasi fasilitas umum dengan mudah dan praktis.

Fasilitas umum memiliki peranan yang penting bagi penunjang kehidupan sehari-hari. Banyaknya fasilitas umum yang ada di Desa Pepedan juga menjadikan salah satu potensi yang dapat dijadikan menjadi peta guna mempermudah orang-orang mengetahui letak-letak fasilitas umum terutama teruntuk orang pendatang. Potensi tersebut berupa persebaran fasilitas umum yang ada di Desa Pepedan. Berdasarkan hal tersebut, mahasiswa KKN Tim I Undip periode 2022/2023 membuat peta persebaran fasilitas umum berbasis WebGIS yang linknya dapat dilihat sebagai berikut ini : https://gdundip.maps.arcgis.com/apps/webappviewer/index.html?id=1db8dbe8c41f45fda95225fbda5216de

Sumber: Dokumen Pribadi

Pembuatan peta fasilitas umum berbasis WebGIS tersebut dilakukan dengan melakukan survei langsung pada fasilitas umum yang ada di Desa Pepedan, kemudian dilakukan pengolahan menggunakan ArcGIS Online.

Pembuatan peta fasilitas umum berbasis WebGIS ini diharapkan dapat memberikan kemudahan pengguna terutama pada masyarakat pendatang untuk mengetahui letak-letak fasilitas umum yang ada di Desa Pepedan.

Penulis : Jay She Syaharini – Program Studi Teknik Geodesi
DPL : – Yanuar Yoga Prasetyawan, S.Hum., M.Hum.
– Muhammad Arief Zuliyan S.IP., LL.M
– Faradhina Azzahra, S.T., M.Sc.

KegiatanNewspengumuman

Wujudkan Salah Satu SDGs Desa, Tim 1 KKN UNDIP Rancang Tempat Pembuangan Sementara dengan Unsur Material Ramah Lingkungan

Moga (05/02/2023) – Sampah merupakan salah satu topik yang kerap menjadi isu, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Permasalahan terkait sampah ini dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti kurangnya kesadaran warga untuk membuang sampah pada tempatnya, kurangnya fasilitas untuk menampung sampah yang sesuai dengan standar, serta sistem pembuangan sampah yang kurang efisien hingga tidak dapat diimplementasikan dengan optimal. Tidak jarang permasalahan terkait sampah menyebabkan terganggunya estetika, kebersihan dan kenyamanan lingkungan di sekitar tempat tinggal dan tempat beraktivitas. Oleh karena itu permasalahan ini dapat berdampak pada keberlangsungan kegiatan-kegiatan penting bagi masyarakat.
Sama halnya dengan yang terjadi di Desa Pepedan, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang. Masyarakat di desa tersebut, masih memiliki kebiasaan membuang sampah sembarangan di jalan, saluran drainase, irigasi maupun sungai. Hal ini disebabkan karena kurangnya jumlah sarana persampahan di Desa Pepedan. Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di desa tersebut sudah tidak dapat berfungsi dengan optimal, karena sampah yang menumpuk. Saat ini, kondisi TPS di Desa Pepedan telah ditumbuhi tanaman-tanaman liar, sehingga TPS tidak dapat dioperasikan secara normal lagi. Berkaitan dengan hal ini, perangkat desa juga menyebutkan bahwa TPS yang ada dianggap dapat merusak estetika dan kesan pertama pengunjung yang datang ke Desa Pepedan. Terlebih karena desa ini sedang merintis desanya menjadi desa wisata.
Permasalahan sampah di Desa Pepedan juga berkaitan dengan sistem pengangkutan sampah yang kurang efisien. Hal ini disebabkan karena sampah pada tiap-tiap rumah di desa tersebut hanya diangkut sebanyak 2 kali dalam seminggu. Akibatnya, terjadi penumpukan sampah pada masing-masing rumah, sehingga timbul bau yang tidak sedap. Oleh karena itu, sebagian masyarakat memilih untuk membuang sampah pada irigasi, drainase maupun sungai. Hal ini tidak hanya mengganggu estetika, kenyamanan dan kebersihan lingkungan, namun juga berpotensi untuk mencemari sungai yang menjadi salah satu aset bagi pengembangan desa wisata di sana.
Setelah melakukan observasi secara langsung serta berdiskusi dengan tokoh – tokoh di Desa Pepedan, mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro yang mengunjungi Desa Pepedan sepakat untuk menyusun program membuat perencanaan dan perancangan untuk merevitalisasi TPS yang ada, serta mengajukan sistem baru untuk diterapkan di desa tersebut. Program kerja ini akan diusulkan kepada pemerintah desa dengan harapan program yang diusulkan dapat menangani permasalahan terkait sampah yang ada di Desa Pepedan. Mahasiswa KKN merencanakan program revitalisasi TPS dengan mendesain ulang TPS yang ada melalui konsep yang tidak merusak nilai estetika desa, yaitu dengan menggunakan beberapa bak kontainer berukuran 6m3 yang dapat ditutup apabila bak sudah penuh. Para mahasiswa KKN juga mengusulkan sistem pengangkutan sampah dengan pola individu tidak langsung menggunakan gerobak sampah untuk menjemput sampah setiap harinya dari rumah – rumah warga ke TPS. Selanjutnya, sampah – sampah tersebut akan diangkut dengan menggunakan arm roll truck dari TPS ke TPA setiap hari keempat pengangkutan. Desain TPS yang diajukan oleh mahasiswa juga dirancang untuk menggunakan material yang ramah lingkungan, yaitu dengan menggunakan ecobrick. Dengan begitu, masyarakat juga diajak untuk mengolah sampah plastiknya menjadi produk daur ulang yang lebih bermanfaat.
Program mengenai usulan pengadaan revitalisasi TPS direspon baik oleh perangkat desa. Harapannya dengan adanya usulan ini pemerintah desa dapat mengimplementasikan sistem pembuangan sampah yang lebih baik agar dapat mengurangi permasalahan sampah yang saat ini terjadi di Desa Pepedan dan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat desa untuk membuang sampah pada tempatnya.

KegiatanNews

Bijak Menggunakan Internet, Mahasiswa Tim 1

Moga (05/02/2023) – Gadget atau peralatan elektronik terutama ponsel genggam/handphone telah menjadi salah satu kebutuhan pokok bagi sebagian besar masyarakat, begitu pula di Indonesia. Dengan menggunakan handphone, masyarakat dapat mengakses informasi secara lebih mudah dan cepat. Handphone juga dapat menjadi media edukasi, bermain hingga berinteraksi sosial di dunia maya. Tidak hanya itu, saat ini handphone juga menjadi salah satu media hiburan yang dapat digunakan oleh semua kalangan usia dan kelompok masyarakat. Akan tetapi, dari berbagai dampak positif yang dapat diambil melalui penggunaan handphone sebagai media edukasi, belajar dan hiburan masyarakat, alat ini juga dapat memberikan dampak negatif bagi penggunanya apabila tidak dimanfaatkan sebaik mungkin. Terlebih ketika penggunanya berasal dari kelompok usia yang masih membutuhkan pengawasan dan belum pandai mengatur waktu, prioritas dan tanggung jawabnya, yaitu anak-anak. Penggunaan handphone dalam jangka waktu yang berlebihan juga dapat memberikan dampak kecanduan, gangguan pada siklus tidur, kurangnya aktivitas fisik, hingga timbul keterbatasan dalam berinteraksi sosial di dunia nyata. Oleh karena itu, pengawasan dalam penggunaan handphone sebagai media informasi bagi anak-anak perlu dilakukan agar pemanfaatannya optimal.
Setelah berdiskusi dengan beberapa orang tua serta pengamatan masyarakat terutama anak-anak Sekolah Dasar yang ada di Desa Pepedan, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang, Mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro di Desa Pepedan mengidentifikasikan bahwa penggunaan handphone memiliki dampak yang kurang baik bagi anak-anak. Sebagian anak-anak belum dapat menyikapi perilaku yang kurang sopan dari para influencer yang ada di dunia maya. Sebagian lainnya juga menggunakan handphone untuk bermain gim secara berlebihan. Hal ini menyebabkan anak-anak tidur terlalu malam, karena terlalu asyik bermain handphone hingga lupa melaksanakan tanggung jawabnya sebagai pelajar. Berkaitan dengan hal ini, para orang tua juga memiliki keluhan terkait kebiasaan anak-anaknya yang sering kali lupa waktu akan kewajibannya.
Dalam menyikapi dan merespon hal ini, mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro di Desa Pepedan menyusun program Netiket (Etika dalam Berinternet) terutama dalam pemanfaatan gadget. Program ini tidak hanya ditargetkan kepada anak – anak di SDN Pepedan, melainkan juga kepada para orang tua yang memiliki anak atau cucu yang masih berusia dini dan butuh pengawasan dalam penggunaan handphone-nya. Metode yang dilakukan mahasiswa KKN adalah dengan melakukan pertemuan untuk mengajari anak – anak di SDN Pepedan terkait beretika yang baik secara umum, serta contoh beretika yang baik di internet dan media sosial. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memberikan contoh penggunaan handphone yang baik, optimal, dan tidak berlebihan. Setelah itu dilakukan pertemuan dengan ibu – ibu PKK yang ada di Desa Pepedan dengan tujuan menambah wawasan tentang dampak – dampak negatif penggunaan handphone yang berlebihan, pengawasan terhadap anak menurut para ahli, dan mendengar keluhan serta pertanyaan dari ibu – ibu dengan harapan Mahasiswa KKN dapat menjawab pertanyaan dan membantu keresahan orang tua dari persepektif mahasiswa KKN sebagai anak yang juga menggunakan handphone. Hal ini juga dilakukan untuk memberikan contoh-contoh kegiatan positif yang dapat dilakukan melalui handphone.
Selama pelaksanaan program kerja, kegiatan edukasi mengenai etika dalam berinternet direspon dengan baik, dilihat dari antusiasme siswa-siswi di SDN Pepedan. Harapannya dengan adanya program ini, anak-anak dan para orang tua di Desa Pepedan mendapatkan wawasan lebih dalam mengenai dampak-dampak negatif penggunaan gadget yang berlebihan serta contoh penggunaan handphone sebagai media informasi yang dapat dimanfaatkan sebagai wadah edukasi, belajar dan bermain bagi penggunanya.